Langsung ke konten utama

Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan Umum

Oleh: Fattah Alfarhy

Di sebagian waktu yang kosong hendaknya dijadikan waktu terbaik untuk berolahraga. Tujuannya ialah untuk memelihara kesehatan badan supaya memperbaharui semangat belajar. Hendaknya mencari tempat dan waktu olahraga yang sejuk dan nyaman bagi tubuh. Ketika berjalan di jalanan umum, tidak perlu tergesa-gesa, dilarang bergurau dengan teman hingga terbahak-bahak dalam tertawa.

Saat berjalan bersama teman-teman di jalanan umum, dilarang mengganggu ketertiban jalan tersebut dengan memenuhi jalan dan sampai menghalangi orang lain yang melewatinya. Maka, tidak usah berjajar saat berjalan di jalan umum. Kalau saja jalanan itu lebar, hendaknya berjalan dua-dua, namun jika jalanan itu sempit, maka berjalan harus satu-satu.

Perlu diketahui, jalan umum itu bukan milik satu orang saja, melainkan menjadi hak kepemilikan bersama bagi sesiapa yang melewatinya. Sangat tidak pantas bagi pelajar banyak bergurau ketika berjalan di jalan umum. Karena, dapat berpengaruh terhadap martabat yang bisa jatuh di mata masyarakat.

Jika melihat ada sekelompok orang lain atau teman yang bergurau ketika berjalan, tidak usah terpancing mengikutinya. Karena, hal tersebut bisa saja berpotensi menjaga kehinaanmu hingga tertuduh atas pelanggaran suatu perkara. 

Setidaknya, dalam hal lainnya terdapat anjuran untuk tidak terpancing saat ada orang yang mengganggu di tengah keramaian. Karena, memaafkan jauh lebih mulia dan Allah akan mengangkat derajat seorang pemaaf. Hal inilah yang diajarkan oleh Allah dalam kitab sucinya, seperti dikutip dalam QS. as Syuuraa [42]: 40.

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

Apabila keluar dari masjid atau rumah untuk membeli suatu keperluan, seperti makanan, minuman, pakaian dan sebagainya, tidak boleh mendengar dan menanggapi perkataan orang-orang bodoh yang kasar dan kurang beradab. Jauhkan dirimu membaur lama dengan mereka. Kalau bisa hindari tawar menawar dengan penjual, jika telah setuju dengan harga yang ditentukan, segera bayarlah. Namun, jika tidak tinggalkanlah dengan sopan. Jangan sekali-kali menawar barang yang tidak hendak dibeli. Karena, hal itu menyebabkan penjual tidak suka.

Jika tengah membaur bersama teman-teman, jangan keraskan suara melebihi suara mereka. Hendaknya menjadi orang yang lemah lembut dan penuh kesopanan dalam berbicara. Jangan sekali-kali berbicara dengan perkataan yang menjatuhkan martabat diri sendiri. Bila ada orang lain bicara, dengarkan secara baik-baik tanpa menanggapi dengan suara yang keras dan kasar. Seperti hadis Nabi Saw.: 

"Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik." HR. Ahmad, Tirmidzi, Hakim dan Abu Dzarr.

Sumber: Kitab Washoya al-Aba' li al-Abna'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adab Mencari Ilmu

Oleh: Fattah Alfarhy Menuntut ilmu harus ditunjukkan dengan sikap semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia tanpa mendatangkan manfaat. Membaca dan memahami suatu materi pelajaran yang sudah atau belum dijelaskan guru, merupakan suatu kewajiban bagi setiap pelajar. Kalau menemukan kesulitan pada suatu persoalan, bertanya dan diskusi bersama teman merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Sehingga, tidak mudah beralih pada persoalan lain sebelum satu persoalan selesai dan dipahami dengan baik.  Adakalanya, tempat duduk yang telah ditentukan oleh seorang guru harus dipenuhi sebagai perintah yang tidak boleh dilanggar. Namun, apabila ada seorang teman yang menempati tempat tersebut, tidak perlu berkelahi atau saling memaksakan melainkan hal yang penting dilakukan ialah melaporkan ke guru yang semula menentukan tempat duduk tersebut.  Pada waktu pelajaran telah dimulai, segera bergegas tinggalkan obrolan bersama teman sekelas untu...

Adab Belajar, Mengkaji Ulang dan Berdiskusi

Oleh: Fattah Alfarhy Jika menginginkan hasil yang lebih baik dalam memahami suatu pelajaran, jangan sendirian ketika belajar. Barangkali dengan belajar bersama teman akan lebih mudah untuk bertukar pendapat dan bisa saling membantu dalam hal tersebut. Walaupun telah memahami suatu pelajaran, tidak sepatutnya meninggalkan buku pelajaran begitu saja. Sudah seharusnya tetap belajar dan berdiskusi dengan teman ialah lebih baik seakan-akan masih belajar di hadapan guru sebenarnya. Ketika belajar harus berlaku sopan terhadap siapa saja, sekalipun di hadapan teman sendiri. Tidak semestinya menunjukkan kepandaian apapun di hadapan teman dengan melecehkannya yang lebih lambat dalam memahami suatu pelajaran. Tidak perlu berdebat kusir yang berkepanjangan pada suatu hal yang jelas salahnya, dan jangan sampai membawa ilmu kepada jalan yang batil. Karena, ilmu itu amanah dari Allah Swt. yang harus dibawa dengan sebaik-baiknya dengan tidak menyia-nyiakannya. Sehingga, mengkaji ulang merupa...

Guru Ngaji

Oleh: Fattah Alfarhy Teringat di masa kecil, saat waktu menjelang Magrib. Lima belas menit lagi adzan akan berkumandang. Tampak dari kejauhan anak-anak berbaris dengan rapinya membawa kitab Turutan dalam dekapannya. Mereka berjalan penuh suka cita. Sesampainya di Musholla, mereka bergegas membantu teman-teman lainnya yang sedari tadi gotong royong mengisi bak tempat air wudlu. Tampak sudah cukup untuk dipakai wudlu para jama'ah shalat Magrib dan Isya', mereka pun menghentikan aktifitasnya. Satu dari mereka segera meraih mikrofon lusuh yang sudah penuh bisikan saat bersuara. Adzan pun berkumandang olehnya. Merdunya suara anak kecil itu. Para jama'ah pun bertanya-tanya, "Anak siapa itu? Alangkah indahnya, lantunan adzan yang dibawakannya." Semua bergegas memenuhi barisan shaf terdepan selepas berwudlu. Sembari menunggu imam, mereka bersama-sama melantunkan lagu-lagu Islami yang penuh makna. Orang menyebutnya sebagai "puji-pujian" yang bermuatan seruan-se...