Langsung ke konten utama

Sirah Ramadhan (6)

Oleh: Fattah Alfarhy

Kesehatan menjadi modal utama saat berpuasa. Kekuatan fisik akan lahir dari tubuh yang sehat. Kemampuan untuk menjalankan ibadah puasa menjadi salah satu syarat. Jika orang sedang sakit, tidak puasa tidak mengapa. Namun, keadaan sehat tidak boleh menghalangi seseorang meninggalkan berpuasa. Badan sehat tidak butuh makan yang banyak. Gisi di dalam makanan harus diutamakan guna menjaga kondisi tubuh selama Ramadhan. Badan sehat, fisik kuat, ikhlas niat akan memberi kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa.

Tanpa disadari oleh semua, berpuasa itu sehat. Orang yang terbiasa puasa akan menyehatkan tubuhnya. Memang pada kenyataannya saat siang lemas tubuhnya, tetapi akibat di kemudian hari akan meningkatkan daya tahan tubuh. Kesehatan akan meningkat dan ketahanan diri lebih kuat. Jadi, salah besar bila ada orang masih beranggapan puasa itu menyakitkan dan penderitaan saja yang akan didapat. Padahal sejatinya dengan puasa itu akan membantu tubuh dalam memperbaharui sel-sel dalam tubuh.

Allan Cott, M.D., seorang ahli dari Amerika, membeberkan berbagai hikmah puasa. Orang puasa akan merasa lebih baik secara fisik dan mental. Dia juga akan terlihat lebih muda dan memperlambat proses penuaan dini. Puasa juga menurunkan tekanan darah dan kadar lemak. Sehingga, secara otomatis puasa akan menjaga kesehatan tubuh.

Rasulullah Saw. bersabda:

صوموا تصحوا
"Berpuasalah, kamu akan sehat." HR. Thabrani

Perintah puasa tidak hanya termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 183 saja. Di dalam hadis juga ada perintah berpuasa yang dengan tegas menyatakan akibat dari puasa itu sendiri. Puasa merupakan sebab dan sehat adalah akibat yang didapat setelahnya. Jika ada seseorang yang ingin menjaga kesehatan seluruh organ tubuhnya, bisa dicoba dengan puasa. Mengistirahatkan organ tubuh bagian dalam untuk beberapa akan berguna untuk meremajakan fungsinya. Organ tubuh yang selalu bekerja siang malam, tentu mengalami lelah seperti manusia. Maka, tubuh itu perlu direfresh agar dapat berfungsi kembali secara optimal.

Di dalam bulan Ramadhan ini melatih diri untuk hidup seimbang. Dari keseimbangan tersebut akan mengantarkan kepada hidup sehat. Selain disiplin makan dan minum, pola istirahat juga perlu diperhatikan. Makan minum secukupnya tanpa berlebihan. Istirahat secara teratur akan membantu menjaga kebugaran. Dengan tubuh yang sehat dan bugar ibadah menjadi lancar.

Olahraga menjadi salah satu upaya dalam menjaga kesehatan. Melakukannya secara rutin tiap hari untuk waktu tertentu akan membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh. Karena, puasa tidak hanya memerlukan gisi seimbang tapi olahraga teratur harus diutamakan. Agar tubuh selalu kuat dan memiliki daya tahan hebat olahraga patut menjadi kebutuhan.

Maka, olahraga adalah kebutuhan bagi setiap manusia untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan kuat. Makanan dan olahraga adalah dua hal penting untuk menjaga kesehatan. Keduanya akan membentuk seorang mukmin yang sehat dan kuat. Seorang mukmin yang kuat pasti lebih baik kesehatannya. Sehingga, Allah sangat mencintai mukmin yang kuat daripada mereka yang lemah. Hal ini sebagaimana Rasulullah Saw. bersabda:

المؤمن القوي خير وأحب الى الله من المؤمن الضعيف
"Seorang mukmin yang kuat lebih disukai oleh Allah Swt. daripada mukmin yang lemah." HR. Bukhori

Kesehatan dan ibadah adalah modal penting untuk menggapai hikmah di bulan Ramadhan. Lain halnya jika tubuh sering sakit, ibadah pun tersendat-sendat dan tidak maksimal. Sayang sekali, jika di bulan penuh pahala ini tidak mendapatkan jatah reward lebih banyak. Bulan Ramadhan yang hanya 30 hari ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam meraih keutamaan dan hikmahnya. Karenanya, kesehatan harus dijaga untuk ibadah puasa yang lancar dan berkualitas.

Sebatik, 07 Juni 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adab Mencari Ilmu

Oleh: Fattah Alfarhy Menuntut ilmu harus ditunjukkan dengan sikap semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia tanpa mendatangkan manfaat. Membaca dan memahami suatu materi pelajaran yang sudah atau belum dijelaskan guru, merupakan suatu kewajiban bagi setiap pelajar. Kalau menemukan kesulitan pada suatu persoalan, bertanya dan diskusi bersama teman merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Sehingga, tidak mudah beralih pada persoalan lain sebelum satu persoalan selesai dan dipahami dengan baik.  Adakalanya, tempat duduk yang telah ditentukan oleh seorang guru harus dipenuhi sebagai perintah yang tidak boleh dilanggar. Namun, apabila ada seorang teman yang menempati tempat tersebut, tidak perlu berkelahi atau saling memaksakan melainkan hal yang penting dilakukan ialah melaporkan ke guru yang semula menentukan tempat duduk tersebut.  Pada waktu pelajaran telah dimulai, segera bergegas tinggalkan obrolan bersama teman sekelas untu...

Adab Belajar, Mengkaji Ulang dan Berdiskusi

Oleh: Fattah Alfarhy Jika menginginkan hasil yang lebih baik dalam memahami suatu pelajaran, jangan sendirian ketika belajar. Barangkali dengan belajar bersama teman akan lebih mudah untuk bertukar pendapat dan bisa saling membantu dalam hal tersebut. Walaupun telah memahami suatu pelajaran, tidak sepatutnya meninggalkan buku pelajaran begitu saja. Sudah seharusnya tetap belajar dan berdiskusi dengan teman ialah lebih baik seakan-akan masih belajar di hadapan guru sebenarnya. Ketika belajar harus berlaku sopan terhadap siapa saja, sekalipun di hadapan teman sendiri. Tidak semestinya menunjukkan kepandaian apapun di hadapan teman dengan melecehkannya yang lebih lambat dalam memahami suatu pelajaran. Tidak perlu berdebat kusir yang berkepanjangan pada suatu hal yang jelas salahnya, dan jangan sampai membawa ilmu kepada jalan yang batil. Karena, ilmu itu amanah dari Allah Swt. yang harus dibawa dengan sebaik-baiknya dengan tidak menyia-nyiakannya. Sehingga, mengkaji ulang merupa...

Guru Ngaji

Oleh: Fattah Alfarhy Teringat di masa kecil, saat waktu menjelang Magrib. Lima belas menit lagi adzan akan berkumandang. Tampak dari kejauhan anak-anak berbaris dengan rapinya membawa kitab Turutan dalam dekapannya. Mereka berjalan penuh suka cita. Sesampainya di Musholla, mereka bergegas membantu teman-teman lainnya yang sedari tadi gotong royong mengisi bak tempat air wudlu. Tampak sudah cukup untuk dipakai wudlu para jama'ah shalat Magrib dan Isya', mereka pun menghentikan aktifitasnya. Satu dari mereka segera meraih mikrofon lusuh yang sudah penuh bisikan saat bersuara. Adzan pun berkumandang olehnya. Merdunya suara anak kecil itu. Para jama'ah pun bertanya-tanya, "Anak siapa itu? Alangkah indahnya, lantunan adzan yang dibawakannya." Semua bergegas memenuhi barisan shaf terdepan selepas berwudlu. Sembari menunggu imam, mereka bersama-sama melantunkan lagu-lagu Islami yang penuh makna. Orang menyebutnya sebagai "puji-pujian" yang bermuatan seruan-se...