Oleh: Fattah Alfarhy
Tak terasa sudah tiba di tahun baru 1440 Hijriyah. Setahun telah berlalu meninggalkan jejaknya. Sudah berapa banyak dosa membekas. Seberapa banyak pahala ditabung. Semua telah terjadi dan tak mungkin kembali lagi. Tahun yang telah berlalu tidak mungkin juga untuk dilupakan. Tak patut juga untuk diratapi. Kenangan yang telah terjadi hanya patut untuk direnungi. Jika itu kebaikan, dipertahankan dan dicontohkan. Namun, jika keburukan semoga setahun ke depan dapat menutupi semuanya.
Tanpa melupakan jati diri sebagai manusia, pada hakikatnya waktu adalah makhluk yang sangat berharga. Kehadirannya tidak pernah ditunggu. Tapi, kepergiannya sangat pasti. Apapun yang terjadi, semua telah tercatat oleh waktu yang menyertai. Cerita yang telah berbaur dengan kenyataan menjadi satu kepingan rindu untuk diputar kembali. Waktu begitu indah untuk dikenang. Sambil mengatakan, "waktu itu...," atau "andaikan saja waktu itu...." Tapi, semuanya telah berlalu. Menjadikannya sebagai masa lalu yang terkenang.
Hari ini telah tiba. Saat inilah yang dikuasai manusia seutuhnya. Jika diperjuangkan sekuat tenaga, niscaya akan mendapatkan harapannya. Jika dibiarkan dan berlalu begitu saja, tak ubahnya dia pecundang yang tak berguna. Sehingga, hari ini yang dalam kuasanya harus benar-benar diperjuangkan demi esok hari. Jika tidak sempat berbuat sesuatu setidaknya mampu untuk melantunkan doa keberkahan waktu yang berguna.
Akan tetapi, masa depan sudah menanti dalam kesendiriannya. Meski patut dibayangkan, tetap saja tak dapat ditembus melebihi kenyataan yang ada. Hari esok akan selalu dalam harapan terbaik. Tanpa diperjuangkan sekali pun, akan tetap bermimpi tentang masa depan indah. Titik keindahan itu di manakala akan terukir senyuman merekah dari sekian jiwa yang menemukannya. Masa depan memang masih abu-abu. Keberadaannya masih buram untuk dipikirkan. Tetapi, tiada salahnya untuk selalu memperjuangkannya sampai bertemu jalan yang layak disebut anugerah.
Dengan demikian, setiap masa lalu akan selalu dan tetap menjadi bagian kehidupan anak manusia. Waktu yang berlalu tak pernah menuntut kebaikannya. Biarlah dia pergi, asalkan hari ini tetap ada untuk diperjuangkan. Hari yang dikuasai inilah yang akan mengantarkan pada mimpi indah di masa depan. Sebab, masa depan tak pernah bersalah. Kesuciannya tidak akan pernah mengingkari cintanya terhadap masa. []
Yogyakarta, 12 September 2018
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day_9
Komentar
Posting Komentar