Langsung ke konten utama

Mencari Manfaat di Komunitas Baru

Oleh: Fattah Alfarhy

Hidup di dunia ini ibarat mampir minum. Saking sebentarnya, ada orang yang khawatir tidak sempat memberi manfaat untuk orang-orang di sekitarnya. Muhasabah diri menjadi kebiasaannya tiap malam menjelang tidur. Sudahkah berbuat baik apa saja, dan seberapa banyak keburukan yang telah ditinggalkan hari itu? Karena, saking khawatirnya dia pun berupaya untuk senantiasa menjadi baik minimal untuk dirinya sendiri. Terlebih lagi, sangat baik jika menjadi baik untuk orang lain di sekitarnya.

Betapa sebenarnya dunia ini hanya guyonan dan permainan. Jika lengah akan terperosok dalam kejamnya permainan. Jika lalai juga akan terlarut dalam guyonan. Waktu hidup yang sebentar itu sangat rugi jika hanya terlewatkan untuk dua itu saja. Karenanya, sebagai manusia yang berilmu dan pandai berpikir harus berupaya berbuat sesuatu yang bermanfaat melebihi kemanfaatan terhadap diri sendiri. Guyon dan permainan sebaiknya hanya menjadi hiburan, bukan sesuatu yang dipentingkan.

Oleh karena itu, dengan adanya teman baru semoga menjadi semangat untuk selalu inspiratif. Usia yang terhitung dengan jumlahnya teman, akan lebih baik daripada usia yang habis oleh perayaan saja. Manusia yang beruntung akan mengerti apa yang harus diperbuatnya. Sementara, seseorang yang hanya berpikir pendapatannya akan sia-sia umurnya. Sebanyak teman itulah, makin terbuka peluang untuk menjadi bermanfaat untuk orang lain.

Dengan adanya Komunitas, kelompok diskusi, perkumpulan dan organisasi akan membantu berkembangnya diri dalam kemanfaatan. Sebagai contoh, Komunitas ODOP 2018 yang diikuti berbagai kalangan ini akan meningkatkan refleksi diri. Bukan hanya sekadar eksis, numpang nama, maupun keahlian. Namun, lebih jauh lagi komunitas bisa dijadikan forum belajar dan silaturahmi. Semoga semua anggota diberikan kesehatan dan konsisten untuk mengerjakan tugas harian.

Sekali lagi, walau tidak saling bertatap muka dan bertukar tulisan di atas kertas komunitas ini harus dapat memberi manfaat satu dengan lainnya. Semua saling berbagi, saling memberi, untaian kata hati yang paling singkat setiap hari. Boleh saja, walau hanya sekadar mengungkapkan cerita hari ini atau curahan hati. Namun, setidaknya semua menjadi terhibur dan bisa bermanfaat walau hanya tersenyum lewat tulisan mereka. Marilah kuatkan tangan, rapatkan barisan, dan selalu menyapa untuk setiap tulisan yang berhasil diterbitkan.

Yogyakarta, 3 September 2018

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day_1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adab Mencari Ilmu

Oleh: Fattah Alfarhy Menuntut ilmu harus ditunjukkan dengan sikap semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia tanpa mendatangkan manfaat. Membaca dan memahami suatu materi pelajaran yang sudah atau belum dijelaskan guru, merupakan suatu kewajiban bagi setiap pelajar. Kalau menemukan kesulitan pada suatu persoalan, bertanya dan diskusi bersama teman merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Sehingga, tidak mudah beralih pada persoalan lain sebelum satu persoalan selesai dan dipahami dengan baik.  Adakalanya, tempat duduk yang telah ditentukan oleh seorang guru harus dipenuhi sebagai perintah yang tidak boleh dilanggar. Namun, apabila ada seorang teman yang menempati tempat tersebut, tidak perlu berkelahi atau saling memaksakan melainkan hal yang penting dilakukan ialah melaporkan ke guru yang semula menentukan tempat duduk tersebut.  Pada waktu pelajaran telah dimulai, segera bergegas tinggalkan obrolan bersama teman sekelas untu...

Adab Belajar, Mengkaji Ulang dan Berdiskusi

Oleh: Fattah Alfarhy Jika menginginkan hasil yang lebih baik dalam memahami suatu pelajaran, jangan sendirian ketika belajar. Barangkali dengan belajar bersama teman akan lebih mudah untuk bertukar pendapat dan bisa saling membantu dalam hal tersebut. Walaupun telah memahami suatu pelajaran, tidak sepatutnya meninggalkan buku pelajaran begitu saja. Sudah seharusnya tetap belajar dan berdiskusi dengan teman ialah lebih baik seakan-akan masih belajar di hadapan guru sebenarnya. Ketika belajar harus berlaku sopan terhadap siapa saja, sekalipun di hadapan teman sendiri. Tidak semestinya menunjukkan kepandaian apapun di hadapan teman dengan melecehkannya yang lebih lambat dalam memahami suatu pelajaran. Tidak perlu berdebat kusir yang berkepanjangan pada suatu hal yang jelas salahnya, dan jangan sampai membawa ilmu kepada jalan yang batil. Karena, ilmu itu amanah dari Allah Swt. yang harus dibawa dengan sebaik-baiknya dengan tidak menyia-nyiakannya. Sehingga, mengkaji ulang merupa...

Guru Ngaji

Oleh: Fattah Alfarhy Teringat di masa kecil, saat waktu menjelang Magrib. Lima belas menit lagi adzan akan berkumandang. Tampak dari kejauhan anak-anak berbaris dengan rapinya membawa kitab Turutan dalam dekapannya. Mereka berjalan penuh suka cita. Sesampainya di Musholla, mereka bergegas membantu teman-teman lainnya yang sedari tadi gotong royong mengisi bak tempat air wudlu. Tampak sudah cukup untuk dipakai wudlu para jama'ah shalat Magrib dan Isya', mereka pun menghentikan aktifitasnya. Satu dari mereka segera meraih mikrofon lusuh yang sudah penuh bisikan saat bersuara. Adzan pun berkumandang olehnya. Merdunya suara anak kecil itu. Para jama'ah pun bertanya-tanya, "Anak siapa itu? Alangkah indahnya, lantunan adzan yang dibawakannya." Semua bergegas memenuhi barisan shaf terdepan selepas berwudlu. Sembari menunggu imam, mereka bersama-sama melantunkan lagu-lagu Islami yang penuh makna. Orang menyebutnya sebagai "puji-pujian" yang bermuatan seruan-se...