Oleh: Fattah Alfarhy
"Termasuk kebaikan Islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermakna baginya." Al Hadis
Zaman ke zaman semakin banyak perubahan. Ada yang berkembang. Ada pula yang menyusut. Di satu sisi bertambah di sisi lain berkurang. Dengan satu kelebihan yang ada, tentu disertai banyak kekurangan yang tidak terhindarkan. Termasuk yang paling sering tidak disadari oleh manusia adalah sifat lupa. Karena, benar bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Walaupun demikian, pernyataan tersebut tidak lantas selalu dijadikan dalil untuk pembenaran pribadinya. Atas segala sifat negatif yang dimiliki, tidak boleh menjadikan dalil di atas sebagai pembelaan atas kealpaannya. Maka harus jelas, jika salah itu salau dan sebaliknya jika benar itu benar. Semua itu tentu telah didasarkan kepada dalil kita suci dan aturan yang normatif.
Tentunya, sesuatu yang baik, tidak muncul tiba-tiba begitu saja. Kebaikan seseorang tidak diukur dari seberapa banyak nilai kadarnya. Akan tetapi, kebaikan itu terjadi karena ada niat, proses dan juga pembenaran yang dilakukan dalam praktiknya. Seseorang yang telah berniat baik, sudah tercatat baik. Jika dilanjutkan dalam sebuah praktik untuk membenarkan niat tersebut, maka akan semakin berbobot niat yang diucapkan sebelumnya.
Seorang muslim sejati, tidak dibenarkan asal ucap asal berbuat. Mereka harus mendasarkan perbuatan pada niat dan kesungguhan yang kuat. Sembari mencari pola yang tepat untuk ke depannya, memperkuat niat menjadi wujud pemaknaan keislaman seseorang. Jika seorang muslim sudah pandai memaknai pekerjaannya, untuk soal kemanfaatan tidak akan meleset dari niatnya. Sementara, pemaknaan amaliyah dan ilmu yang dimilikinya akan menjadi ruh pada kewajiban atasnya.
Sembari mencari jalan, target pun harus ditentukan walaupun hanya untuk jangka pendek. Begitulah, kekuatan seorang muslim yang sebenarnya. Selain harus menjadikan ibadah shalat sebagai kuncinya, mereka pun harus pandai menjaga image yang disebut karakter dalam dirinya. Oleh karena itu, seorang muslim dikatakan baik bila mampu memikirkan rencana terbaik untuk dijalankan sesuai dengan tuntunan. Shalat itu sudah baik. Namun, akan menjadi makin tinggi baiknya. Ketentuannya, jalani perintah Allah dan Jauhi larangan-Nya.
Yogyakarta, 16 September 2018
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day_12
Komentar
Posting Komentar