Oleh: Fattah Alfarhy
Ibadah merupakan amalan wajib bagi tiap muslim sepanjang hidupnya. Sebagai muslim yang taat tentu tidak boleh meninggalkan kewajiban shalat 5 waktu. Shalat yang merupakan amalan ibadah paling utama di atas lainnya. Sebab itulah, shalat menjadi amal ibadah yang pertama kali akan dihitung di hari kiamat.
Betapa pentingnya shalat, maka harus dipelajari ilmunya. Orang muslim harus mengutamakan ilmu tentang shalat daripada ilmu lainnya. Karena, ibadah shalat tanpa ilmu hanya sia-sia. Ibarat seseorang berjalan tanpa arah, tentu tidak akan pernah sampai pada tujuannya. Ibarat berjalan mencari suatu tempat, maka petunjuk yang justru lebih dipentingkan daripada perjalanan itu sendiri. Sehingga, ilmu akan menempatkan dirinya sebagai petunjuk untuk mencapai kesempurnaan shalat tersebut.
Jika seseorang beribadah tanpa tuntunan ilmu, dia tentu akan mendapatkan kecapean saja. Shalat tidak didasari kepada pemahaman kaifiyat atau fikihnya sama saja dengan menggugurkan kewajiban saja. Hal tersebut tak ubahnya dengan anak kecil yang masih ikut-ikutan bapaknya pergi ke mesjid. Dia tak mengerti maksud dan makna itu semua. Selain itu, shalat tanpa ilmu yang benar hanya menjadi pelebur kewajiban semata. Nilai ibadah tidak dapat, dicatat sah atau diterima juga belum tentu mungkin.
Oleh karena itu, amal ibadah harus disertai dengan ilmunya. Gunanya, ibadah tersebut bisa bernilai bagi pelaksananya. Orang tersebut juga akan mendapat hikmahnya. Jika shalat itu berilmu, maka kemungkinan besar sahnya. Jika sah shalat tersebut, maka besar harapan dapat diterima dan berpahala sebagai penggugur dosa. Intinya, belajar tentang shalat ini boleh di mana saja.
Asalkan tetap belajar dari waktu ke waktu untuk semakin menyempurnakan ibadah. Zaman yang berkembang ini harus diikuti perkembangan pemikiran. Ilmu shalat tidak lagi hanya disajikan di kelas. Namun, di era perkembangan teknologi ini ilmu tentang shalat bisa diakses kapan dan di mana saja. Jika masih ada yang enggan untuk belajar, betapa terlalunya tidak mau memanfaatkan perkembangan teknologi yang tinggal melahap saja.
Benar kata Imam Az Zarnuji bahwa, "Satu orang 'alim itu jauh lebih ditakuti setan daripada seribu ahli ibadah tak berilmu." Ini menegaskan pentingnya belajar supaya mendapatkan ilmu. Jika sudah berilmu, ibadah bisa terasa nikmat dan hikmat. Kedudukan orang berilmu jauh lebih mulia daripada orang ahli ibadah tapi tanpa ilmu. Karena itu, yang terpenting adalah berilmu dulu baru beribadah. Ibadah harus dilandasi ilmu agar lebih berkualitas dan bermakna. Sebaliknya, ibadah tanpa ilmu hanya akan membuatnya waktu dan membuat diri terasa hampa.
Yogyakarta, 4 September 2018
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day_2
#Day_2
Komentar
Posting Komentar