Langsung ke konten utama

Akhirnya Hafal Juga

Oleh: Fattah Alfarhy

Sumber: gstatic.com

Seminggu lagi adalah tanggal perpulangan bagi santri di Pesantren Darur Rahman. Pesantren ini memiliki jadwal perpulangan sebulan sekali bagi semua santri. Namun, tidak semua santri dimungkinkan pulang semua. Tersebab untuk pulang, tiap santri wajib memenuhi persyaratan-persyaratan. Sehingga, Ferdy terancam untuk tidak pulang.

Di pesantren ini, tiap santri wajib mencapai target hafalan Al-Quran seperempat juz untuk tiap perpulangan. Selain itu, santri juga harus setoran 50 kosakata tiap bulannya. Kalau kedua syarat itu tidak terpenuhi, maka santri dilarang pulang. Ini merupakan kebijakan turun temurun yang berlaku sejak awal pesantren berdiri.

"Waduh, gimana nih udah mau pulang tinggal seminggu lagi. Targetku belum terpenuhi," ujar Ferdy kepada Anton, sahabat karibnya.

"Kenapa bro? Kok tiba-tiba kusut begitu mukamu," sahut Anton.

"Gini ton, tahu khan perpulangan tinggal seminggu. Masak, aku nggak pulang lagi bulan ini."

Bulan lalu Ferdy telah mengalami kegagalan mencapai target tiap bulan di pesantren. Padahal, harapannya saat itu tinggal satu halaman lagi. Akhirnya, dia tidak pulang dan tinggal di pesantren bersama teman-teman lain yang gagal mencapai target. Dia pun berjanji kepada Anton untuk memenuhi target bulan ini, agar bisa pulang bersama sahabatnya.

"Ya sudah, mulai malam ini aku temani kamu tidur agak telat nggak apa-apa. Asalkan, kamu berjanji akan berusaha sampai memenuhi target," tukas Anton.

"Baiklah, kalau begitu. Aku akan berusaha menghafal dua halaman yang tersisa. Terima kasih banyak sob, atas segala bantuannya."

Mereka pun bergegas menuju masjid untuk berjuang menghafal dua halaman terakhir juz 1. Anton pun ikut bersemangat untuk membuat hafalan selanjutnya. Mereka saling bergantian menyimak hafalan satu sama lain. Saling mengulang dan saling membacakan ayat-ayat yang masih sulit.

Setelah berlangsung dua malam, upaya mereka berhasil. Ferdy akhirnya mencapai target hafalan seperti yang disyaratkan pesantren. Begitu pun Anton mendapat tambahan hafalan melebihi target bulanan. Mereka pun bergegas untuk segera menyetorkan hafalan tersebut kepada Ustadz Karim, selaku pengasuh pesantren. Dan akhirnya Ferdy pun memenuhi target untuk syarat perpulangan bulan ini.

"Alhamdulillah, akhirnya hafal juga. Setelah berjuang dua malam berturut-turut aku berhasil memenuhi target bulan ini. Dan akhirnya kita akan pulang bersama besok," ungkap Ferdy penuh kegembiraan.

Akhirnya, Ferdy dan Anton bersiap untuk meminta tanda tangan kepada Divisi Keamanan. Setelah mendapat tanda tangan itu, mereka pun segera menelpon orang tua mereka memberi kabar kalau akan pulang esok hari.

Sungguh tiada perjuangan yang sia-sia. Kalau mau berusaha pasti diberikan jalan dan akhirnya kemudahan didapatkan. Man Jadda Wajada--Barangsiapa bersungguh-sungguh Ia akan mendapati--telah berhasil mereka lakukan dengan penuh kesan. Mulai bulan depan Ferdy akan berjanji selalu berusaha mencapai target yang disyaratkan pesantren, Anton yang menjadi saksi dan akan selalu menemaninya.

Yogyakarta, 07 Oktober 2018

#KomunitasODOP
#ODOP_6
#Tantangan_4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adab Mencari Ilmu

Oleh: Fattah Alfarhy Menuntut ilmu harus ditunjukkan dengan sikap semangat dan sungguh-sungguh dalam belajar. Waktu tidak boleh terbuang sia-sia tanpa mendatangkan manfaat. Membaca dan memahami suatu materi pelajaran yang sudah atau belum dijelaskan guru, merupakan suatu kewajiban bagi setiap pelajar. Kalau menemukan kesulitan pada suatu persoalan, bertanya dan diskusi bersama teman merupakan suatu hal yang perlu dilakukan. Sehingga, tidak mudah beralih pada persoalan lain sebelum satu persoalan selesai dan dipahami dengan baik.  Adakalanya, tempat duduk yang telah ditentukan oleh seorang guru harus dipenuhi sebagai perintah yang tidak boleh dilanggar. Namun, apabila ada seorang teman yang menempati tempat tersebut, tidak perlu berkelahi atau saling memaksakan melainkan hal yang penting dilakukan ialah melaporkan ke guru yang semula menentukan tempat duduk tersebut.  Pada waktu pelajaran telah dimulai, segera bergegas tinggalkan obrolan bersama teman sekelas untu...

Adab Belajar, Mengkaji Ulang dan Berdiskusi

Oleh: Fattah Alfarhy Jika menginginkan hasil yang lebih baik dalam memahami suatu pelajaran, jangan sendirian ketika belajar. Barangkali dengan belajar bersama teman akan lebih mudah untuk bertukar pendapat dan bisa saling membantu dalam hal tersebut. Walaupun telah memahami suatu pelajaran, tidak sepatutnya meninggalkan buku pelajaran begitu saja. Sudah seharusnya tetap belajar dan berdiskusi dengan teman ialah lebih baik seakan-akan masih belajar di hadapan guru sebenarnya. Ketika belajar harus berlaku sopan terhadap siapa saja, sekalipun di hadapan teman sendiri. Tidak semestinya menunjukkan kepandaian apapun di hadapan teman dengan melecehkannya yang lebih lambat dalam memahami suatu pelajaran. Tidak perlu berdebat kusir yang berkepanjangan pada suatu hal yang jelas salahnya, dan jangan sampai membawa ilmu kepada jalan yang batil. Karena, ilmu itu amanah dari Allah Swt. yang harus dibawa dengan sebaik-baiknya dengan tidak menyia-nyiakannya. Sehingga, mengkaji ulang merupa...

Guru Ngaji

Oleh: Fattah Alfarhy Teringat di masa kecil, saat waktu menjelang Magrib. Lima belas menit lagi adzan akan berkumandang. Tampak dari kejauhan anak-anak berbaris dengan rapinya membawa kitab Turutan dalam dekapannya. Mereka berjalan penuh suka cita. Sesampainya di Musholla, mereka bergegas membantu teman-teman lainnya yang sedari tadi gotong royong mengisi bak tempat air wudlu. Tampak sudah cukup untuk dipakai wudlu para jama'ah shalat Magrib dan Isya', mereka pun menghentikan aktifitasnya. Satu dari mereka segera meraih mikrofon lusuh yang sudah penuh bisikan saat bersuara. Adzan pun berkumandang olehnya. Merdunya suara anak kecil itu. Para jama'ah pun bertanya-tanya, "Anak siapa itu? Alangkah indahnya, lantunan adzan yang dibawakannya." Semua bergegas memenuhi barisan shaf terdepan selepas berwudlu. Sembari menunggu imam, mereka bersama-sama melantunkan lagu-lagu Islami yang penuh makna. Orang menyebutnya sebagai "puji-pujian" yang bermuatan seruan-se...