Oleh: Fattah Alfarhy
Arus globalisasi tidak mungkin untuk dibendung lagi. Lajunya menerobos
dinding-dinding pembatas lokalitas maupun budaya yang berlaku di suatu
masyarakat. Di seluruh belahan dunia
terkena dampak globalisasi, tanpa terkecuali Indonesia. Biasanya, ditandai
dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Dampaknya, anak-anak dan
remaja sudah tampak biasa menggunakan gawai yang bernilai mewah pada era
sebelumnya. Padahal, dulunya memiliki HP yang bisa buat nelpon sama kirim pesan
sudah tergolong mewah. Sedangkan, untuk saat ini HP model begitu sudah tidak
laku. Terlebih bagi anak remaja masa kini, yang menganggapnya sebagai barang
rongsokan. Itu karena fungsinya yang sangat terbatas.
Hal di atas menjadi fenomena yang sudah biasa terjadi di tengah masyarakat
tanpa memandang kasta dan tingkatan. Baik itu golongan ekonomi yang pas-pasan
sekali pun, memiliki HP model smartphone merupakan standar gaya hidup yang
harus diikuti. Sebab, kalau tidak mengikutinya dianggap tidak mengikuti zaman.
Atau dalam kata lain, orang tersebut terbilang ketinggalan zaman. Hidupnya
sudah di zaman now, tapi gayanya masih zaman old.
Karena itu, ketika seseorang hidup di era sekarang tanpa menggunakan gawai
mewah dianggap ketinggalan zaman. Pasalnya, dia tidak dapat berkomunikasi lebih
intens bersama teman-teman yang lain. Selain itu, sudah tentu dia akan lebih
lambat untuk mendapatkan informasi seputar kabar terbaru dari kawan-kawan
lamanya. Sehingga, gawai atau disebutnya smartphone menjadi seakan-akan
kebutuhan pokok yang tidak dapat dihindarkan. Bahkan, pada suatu keluarga tiap
anggotanya ada yang telah memiliki satu gawai untuk keperluan masing-masing.
Dengan demikian, untuk menghadapi tantangan di era modern sungguh berat.
Jika semua gaya hidup dituruti, tanpa mempertimbangkan kondisi ekonomi dan
kedudukan sosial tentu akan memberatkan diri sendiri. Bahkan, bisa saja
mengorbankan kebutuhan pokoknya demi membeli kuota untuk mengaktifkan data di smarphone-nya.
Sebab, tanpa data internet smartphone itu bagaikan barang yang tidak bisa
dipakai. Contohnya, untuk menghubungi kawan atau keluarga butuh internet. Untuk
main game harus online yang juga perlu internet. Semuanya yang ada di
smartphone akan lebih optimal dengan tersedianya paket data internet.
Yogyakarta, 15 Oktober 2018
#KomunitasODOP
#ODOP_6
Komentar
Posting Komentar